Sejarah BPUPKI: definisi, sejarah, anggota, pertemuan, peran

Pengertian BPUKI dan Sejarah BPUKI
Baca cepat Buka

BPUPKI adalah sebuah lembaga yang didirikan oleh pemerintah pada tanggal 1 Maret 1945 atau 29 April 1945 pada masa pendudukan Jepang. Pemerintah mendirikan fasilitas ini dengan beberapa alasan untuk mendorong dan mendukung kemerdekaan Indonesia dari pendudukan Jepang dengan kesepakatan antara kedua negara yang dipimpin oleh Radjiman Wedyoodingrat dan wakilnya Ichibangase Yoshio. Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jepang membubarkan BPUPKI dan menggantinya dengan lembaga lain yang dipimpin oleh Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno dan wakilnya Drs. M. Hatta dengan nama PPKI bersama dengan keanggotaan di PPKI 21 orang.


Sejarah berdirinya BPUPKI


Kewenangan penyidikan pekerjaan persiapan kemerdekaan Indonesia adalah sebuah lembaga yang didirikan oleh pemerintah pendudukan Jepang pada tanggal 1 Maret 1945 dalam rangka hari ulang tahun Kaisar Hirohito. Badan ini didirikan dalam upaya untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia dengan menjanjikan bahwa Jepang akan mendukung proses kemerdekaan Indonesia. BPUPKI beranggotakan 62 orang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat dengan Wakil Ketua Ichibangase Yosio (Jepang) dan Raden Pandji Soeroso. Selain anggota BPUPKI, dibentuk badan administratif (semacam sekretariat) yang beranggotakan 60 orang. Badan administratif ini dipimpin oleh Raden Pandji Soeroso dengan Dr. Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda Toyohiko (Jepang). Peran BPUPKI sendiri adalah untuk mengkaji dan mengkaji masalah-masalah politik, ekonomi, pemerintahan dan hal-hal yang diperlukan untuk berdirinya negara Indonesia yang merdeka.
anggota BPUPKI

Berikut anggota yang menjadi anggota BPUPKI, yaitu:

Anggota BPUPKI terdiri dari beberapa tokoh dari Indonesia dan Jepang untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Anggota BPUPKI meliputi:

Radjiman Wedyodiningrat (Ketua), Indonesia
R.P. Soeroso (Wakil Ketua)
Ichibangse Yoshio (Wakil Ketua), Jepang
Ir. Soekarno
Drs. Moh. Kemudian
Bpk. Muhammad Yamin
Abdoel Kahar Muzakir
Prof.DR. Pak Soepomo
KH. Wachid Hashim
Pak Achmad Soebardjo
Tuan A. Maramis
Prof.DR. P.A.A. Hoesein Djajadiningrat
Abikoesno Tjokrosoejo
R.A.A. Poerbonegoro OEM nitro Kolopaking
K.H. Ahmad Sanusi
K.H.Abdul Salim
H.Agoes Salim
Ki Bagoes Hadikusumo
Abdoel Kaffar
A.R. Baswedan
Soekiman
Oey Tjong Hauw
Ya, Tywan Bing
Liem Koen Hian
Tang Eng Hoa
Oey Tian Tjoe

pertemuan BPUPKI

Berikut beberapa tahapan kajian BPUPKI, yaitu:
Baca lebih lanjut: Peradaban Mesopotamia

  1. Rapat pertama BPUPKI

Keanggotaan badan ini dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan diadakan sidang pertama pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni 1945. Pada sidang pertama, dua tokoh Indonesia, yaitu Bung Karno dan M. Yamin, menyampaikan pandangannya tentang pengusulan. prinsip dasar negara Indonesia. Pertama-tama, M. Yamin secara lisan menyampaikan pendapatnya tentang 5 prinsip dasar negara, antara lain:

peri nasional
peri kemanusiaan
dewa peri
peri rakyat
Kebaikan orang

Dalam pendapat kedua M. Yamin juga disampaikan 5 pernyataan secara tertulis, yang berbunyi sebagai berikut:

Percaya pada satu-satunya Tuhan
Persatuan Indonesia
Perasaan manusia yang adil dan beradab
Demokrasi yang dipandu oleh kebijaksanaan dalam refleksi atau representasi

Usulan pendapat M. Yamin disampaikan pada tanggal 29 Mei 1945, kemudian pada tanggal 1 Juni 1945 Bung Karno menyampaikan pendapat tentang prinsip-prinsip dasar negara, yang terdiri dari 5 hal:

Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)
Internasionalisme (kemanusiaan)
Konsensus atau demokrasi
kepedulian sosial
Keilahian yang dibudidayakan

Lima orang dari Bung Karno ini bernama Pancasila. Selain itu, Bung Karno menyarankan membagi 5 perintah menjadi 3 perintah, yaitu:

Nasionalisme sosial
Demokrasi sosial
Dewa

Selanjutnya menurutnya 3 hal tersebut juga dapat dipecah menjadi 4 aturan yaitu Gotong Royong.

Setelah rapat pertama BPUPKI selesai, para anggota BPUPKI memutuskan untuk membentuk rapat revisi karena para anggota belum puas dengan hasil rapat pertama pada rapat pertama, kemudian pada tangga; 1 Juni 1945 sepakat untuk merevisi rapat pertama yang beranggotakan 9 orang, antara lain sebagai berikut:

Ir. Soekarno
Drs. M.Hatta
M.Yamin
Abdul Kahar Muzakkir
H. Agus Salim

Lihat Juga :

https://allenstanford.id/
https://nusanews.id/
https://majalahkartini.co.id/
https://1news.id/
https://kebangkitan-nasional.or.id/
https://www.sudoway.id/
https://appandro.id/
https://www.dulurtekno.co.id/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *