Cerita Jan Koum, Anak Tukang Sapu yang Buat WhatsApp | Sekarang Punyai Harta Rp146 Triliun

Cerita Jan Koum, Anak Tukang Sapu yang Buat WhatsApp | Sekarang Punyai Harta Rp146 Triliun

Cerita Jan Koum, Anak Tukang Sapu yang Buat WhatsApp | Sekarang Punyai Harta Rp146 Triliun
Jaman saat ini siapakah yang tidak mengenali program WhatsApp? Program yang sediakan service antarpesan electronic ini saat ini menjadi satu diantara program paling populer sejagat.

Cerita Jan Koum, Anak Tukang Sapu yang Buat WhatsApp | Sekarang Punyai Harta Rp146 Triliun

Program yang mempunyai simbol hijau ini dijumpai telah dipakai minimal 2 miliar pemakai yang menyebar di semua penjuru dunia. Seperti kata nih, pemakai WhatsApp seperti mempunyai bangsa sendiri.

Bermacam keunggulan pada program ini dari feature yang gampang dipahami sampai memiliki enteng, buat WhatsApp sangat digemari beberapa pemakai handphone.

Walau termasuk program yang enteng dan simpel, tapi sejumlah fitur yang disiapkan sangat bermacam dan hebat. Bahkan juga untuk beberapa pemula yang memakainya langsung bisa secara cepat pahami pemakaiannya.

Tetapi, tahukah kamu siapa otak pembuat dari program chat messenger paling populer dunia ini? Dia ialah Jan Koum, seorang Ukraina turunan Yahudi yang minati dunia pemorgraman IT sejak muda.

Seperti memperoleh durian roboh, program ciptaannya itu dapat hasilkan kekayaan yang banyak sekali dalam sekejap dan bertahan sampai sekarang ini.

Tetapi, tidak boleh kamu anggap jika semuanya dilaksanakan dengan proses yang mulus. Masalahnya Jan Koum perlu melalui saat-saat susah jauh dianya dapat seperti sekarang ini, https://www.dayakobelco.co.id/.

Tersingkir dari Negaranya dan Jadi Gelandangan

Jan Koum tercipta di Kiev Ukraina di tanggal 24 Februari 1976. Wilayah asal Jan Koum bukan wilayah yang mempunyai sarana komplet pada periode itu.

Bahkan juga sarana yang mendukung keperluan setiap hari seperti listrik dan air saja demikian benar-benar susah didapat pada periode itu.

Hal tersebutkan karena masih ada beberapa sisa perang dunia, Ukraina waktu itu tengah alami perselisihan antara kelompok yang cukup peka.

Misalkan, pergerakan anti-semitisme yang digiatkan partai pemerintahan saat itu membuat masyarakat Yahudi Ukraina terpukul dan menimpa kesusahan.

Karena pergerakan itu, Jan Koum dan keluarganya harus ikhlas pergi tinggalkan Ukraina dan pindah ke negeri lain.

Tidak sangsi, Jan Koum dengan keluarganya, tanpa dibarengi si ayah, pindah ke ke arah Amerika Serikat. Niat mereka ingin cari pelindungan dan membenahi nasib.

Tetapi, Jan Koum masih tetap jalani pengalaman hidup yang serupa pahitnya. Saat dianya mencapai umur 16 tahun, Jan Koum cari makan cuman memercayakan porsi makan bantuan dari pemerintahan.

Bahkan juga sering Jan Koum tidak memperoleh porsi nasi sampai mau tak mau tidur pada tempat terbuka tanpa alas atap.

Untuk memberikan dukungan keadaan keuangan keluarga sepeninggalan si ayah, ibunda Jan Koum jalani karier sebagai tukang sapu pada suatu toko.

Walau honornya termasuk sangat kecil, tapi untuk si ibu, asal bisa mengongkosi kehidupan keluarganya, itu bukan permasalahan.

Pengalaman dan daya ingat pahit itu harus ditempuh Jan Koum sampai pada akhirnya dia mulai berani untuk mengawali upayanya sendiri.

Bekas staff Yahoo! ini seterusnya betul-betul sukses membuat aplikasinya sendiri yang sekarang telah go-international WhatsApp dan jadi sisi dari konglomerasi group Facebook.

Berdasar belakang seorang programmer, bukan jadi hal susah untuk Jan Koum membuat program ini. Bahkan juga karena sangat terkenalnya program ini, Forbes menulis jika Jan Koum telah kantongi kekayaan sejumlah 10 miliar dolar AS yang sama dengan Rp146 triliun!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *